Jika ku temu Rasul pagi ini
ku kan tanya pd nya:
Wahai Kekasih Allah,
Bagaimana cara mu
meluahkn resahmu
tentang kawan
tentang lawan
yg tak jemu
mengkhianati ilmu
Wahai Guru yang sempurna
Bagaimana caramu
menanggung beban di jiwa
tentang kawan
tentang lawan
yg tak tahu malu
malu pd Tuhan, pd insan
meratah dunia tanpa segan silu
tanpa rasa hina
tanpa rasa dosa
Wahai Rasul yang mulia
Bagaimana cara mu
Bila difitnah, dicaci dan dihina
diusir, disisih dan dinista
pada siapa kau bercerita tentang duka mu itu
pd Khadijah tercinta atau Abu Bakar yg setia?
Aku tiada mereka di sisi
Teman tercinta jauh di mata
maka air mata lah peneman setia
mengenang derita terbuku di dada
terpaksa bisu di negeri sendiri
meratap nafsu rakus saudara sendiri
yang asyik bercerita tentang dunia dan 'aku' belaka
padanya Tuhan tetap ada
tapi salah ku tetap di mata
ku katakn pd mereka
Ya, aku hina, jadi apa masalahnya
Tuhan kita serupa
bahkan Tuhan itu yg mengutus Jibrail pd mu
dan Tuhan itu yg tahu apa berlaku
Wahai insan akhlak mulia
Ku bukukn segala
resah dan pahit menimpa
cerita dunia yg tak henti2 melanda
moga bila ku temu mu di sana
ini la bukti iman ku
yg menyahut ajaran mu
'diam saja dari berkata yg sia-sia'
Terima kasih Rasul
akhirnya ku temu ubat
di pagi Jumaat.